RUSH JR BLOG
Ruslan Samuel
Kamis, 03 November 2016
Artikel tentang Command Interpreter System
COMMAND-INTERPRETER SYSTEM
Apa itu Command-Interpreter System?
Command Interpreter merupakan bagian dari Sistem Operasi yang
mekanisme kerjanya ialah untuk menerima perintah dari user/pengguna yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sehingga
dapat dijalankan oleh sistem. Fungsi Command
Interpreter yaitu, mengeksekusi kode program secara langsung,
menerjemahkan kode ke dalam beberapa representasi
intermediate yang efisien lalu segera mengeksekusinya dan mengeksekusi kode
tersimpan yang dibuat oleh kompiler secara eksplisit sebagai bagian dari sistem
penerjemah.
Command Interpreter adalah Sebuah program yang membaca perintah textual
dari pengguna atau dari file dan mengeksekusinya. Beberapa perintah dapat
dieksekusi langsung dalam interpreter itu sendiri (misalnya variabel pengaturan
atau konstruksi kontrol) dan dapat menyebabkan memuat atau menjalankan file
lainnya.
Sistem Operasi menunggu instruksi
dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan
mengartikan control statements umumnya disebut: control-card
interpreter, command-line interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter
System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang
lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.
Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan
lain-lain.
Penjelasan
mengenai Command-Interpreter System.
Interpreter UNIX disebut shells. Command Interpreter tidak
sama dengan Shell, Shell merupakan sebuah program
penerjemah perintah yang memberikan jembatan bagi user, sedangkan Command
Interpreter lebih ke mengekseskusi perintah-perintah yang dibuat oleh user,
agar dapat dijalankan oleh sistem.
Di beberapa Sistem Operasi Command Interpreter telah
termasuk dalam kernel. Seperti Windows Xp dan Unix memperlakukkan command interpreter
sebagai program khusus yang berjalan ketika pekerjaan dimulai atau ketika
pengguna login pertama.
Sebagai
contoh, pada UNIX atau Linux ada beberapa shells
yang berbeda, pengguna dapat memilih seperti bourne shell, c shell, bourne-again shell, dan korn shell. Sebagian besar shell
menyediakan fungsionalitas yang sama dan hanya sedikit perbedaan kecil,
sebagian pengguna memilih shell berdasarkan preferensi pribadi.
Fungsi Command-Interpreter System.
Fungsi utama dari command interpreter adalah untuk
mendapatkan dan menjalankan user command
berikutnya. Banyak perintah untuk memanipulasi file yaitu: create, delete, list, copy, print, execute dan masih banyak lagi. Shell
MS-DOS dan UNIX beroperasi seperti itu. Contohnya, ketika UNIX mengetikkan command untuk menghapus file rm
file.txt. maka, komputer akan mencari file yang bernama rm, lalu memuat file ke
memori dan menjalankan file dengan parameter txt. fungsi yang berhubungan
dengan rm akan didefinisikan sepenuhnya oleh kode di file rm. dengan cara ini,
dapat membantu programer dalam men-create atau mendelete file.
Contoh
command interpreter di Windows adalah command
promt dan di linux xterm atau konsole.
Kegunaan Command Interpreter, antara lain sebagai berikut :
- Eksekusi Program. Sistem harus dapat memanggil program ke memori dan menjalankannya. Program tersebut harus dapat mengakhiri eksekusinya dalam bentuk normal atau abnormal (indikasi error).
- Operasi-operasi I/O. Pada saat running program kemungkinan dibutuhkan I/O, mungkin berupa file atau peralatan I/O. Agar efisien dan aman, maka user tidak boleh mengontrol I/O secara langsung, pengontrolan dilakukan oleh sistem operasi.
- Manipulasi sistem file. Kapabilitas program untuk membaca, menulis, membuat dan menghapus file.
- Komunikasi. Komunikasi dibutuhkan jika beberapa proses yang sedang dieksekusi saling tukar-menukar informasi. Penukaran informasi dapat dilakukan oleh beberapa proses dalam satu komputer atau dalam komputer yang berbeda melalui system jaringan. Komunikasi dilakukan dengan cara berbagi memori (shared memory) atau dengan cara pengiriman pesan (message passing).
- Mendeteksi kesalahan. Sistem harus menjamin kebenaran dalam komputasi dengan melakukan pendeteksian error pada CPU dan memori, perangkat I/O atau pada user program.
Beberapa fungsi tambahan yang ada tidak digunakan
untuk membantu user, tetapi lebih digunakan untuk menjamin operasi sistem yang
efisien, yaitu:
- Mengalokasikan sumber daya (resource). Sistem harus dapat mengalokasikan resource untuk banyak user atau banyak job yang dijalanan dalam waktu yang sama.
- Akutansi. Sistem membuat catatan daftar berapa resource yang digunakan user dan resource apa saja yang digunakan untuk menghitung secara statistik akumulasi penggunaan resource.
- Proteksi. Sistem operasi harus menjamin bahwa semua akses ke resource terkontrol dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)